Tujuan umum wawancara ini sederhana saja, yaitu memperoleh gambaran seluas-luasnya tentang diri pelamar dihubungkan dengan tujuan penerimaan itu sendiri. Pihak perusahaan sebenarnya mencoba memperoleh gambaran diri anda dalam hal kemampuan, potensi, latar belakang yang berkaitan dengan tugas anda kelak, kebiasaan, pola berpikir, motivasi, keinginan dan harapan anda dan sebagainya. Mereka mengaitkan dengan iklim, tugas serta kebiasaan yang telah ada di perusahaan dan juga tujuan di masa depan yang hendak mereka capai. Adapun tips menghadapi wawancara adalah sebagai berikut :
- Kenakan pakaian yang bersih, menarik tetapi mencerminkan citra yang wajar
- Siapkan segala sesuatunya secara efisien. Tidak lucu kalau dalam wawancara anda diminta untuk menunjukan surat, anda bingung mencari-cari dalam tas besar kesayangan anda.
- Agak gugup dalam menghadapai wawancara adalah manusiawi tetapi jangan memperlihatkan kemanusiawian anda itu dengan cara yang lucu, misalnya menggigit saputangan, gerakan berulang yang aneh, atau menimbulkan belas kasihan yang tidak pada tempatnya.
- Berbicaralah dengan jelas. Bahasa yang baik menunjukan pola berpikir yan jelas dan tertib pula. Kalau salah seorang pewawancara menggunakan bahasa asing jangan ragu-ragu untuk bertanya apakah anda diharapkan menjawab dalam bahasa Indonesia atau bahasa lain. Ingat, bahasa Indonesia bahasa utama anda. Tetapi kalau anda diminta untuk menjawab dalam bahasa Inggris karena pekerjaan anda kelak akan banyak berkaitan dengan bahasa itu jangan ragu-ragu untuk menjawabnya dalam bahasa tadi. Kalau kemampuan bicara anda tidak baik, katakan terus terang tentang hal tersebut. Terserah mereka karena itulah anda adanya.
- Jangan kenes = genit bercampur manja, kadang-kadang dalam wawancara itu ada pertanyaan yang sekilas terdengar agak pribadi. Misalnya, apakah anda mempunyai rencana mempunyai anak lagi dalam waktu singkat ini. Tujuan pertanyaan itu jelas, perusahaan harus tahu rencana pribadi anda agar rencana kerja anda sesuai dengan rencana pribadi itu.
- Jangan takut mengatakan tidak kalau memang tidak, karena anda akan bekerjasama dan buksan sedang berusaha mengelabuhi siapapun, termasuk anda sendiri. Seperti telah diuraikan di atas, usaha sekedar menyenangkan orang lain tanpa mempertimbangkan kemampuan diri sendiri akan berakibat fatal untuk anda. Belum tentu anda akan diterima kalau ya-ya saja, dan bukan tidak mungkin anda jauh lebih dihargai kalau tahu membatasi diri.
- Gunakanlah wawancara itu untuk juga menjajaki perusahaan yang anda lamar. Pelajari juga suasana kantornya, orang-orangnya, pewancaranya yang biasanya calon atasan anda dan sebagainya. Kalau sudah merasa cocok, toh banyak kesempatan anda.
0 comments:
Post a Comment