11 penyakit dari hewan

1. Anthrax 
Penyakit ini tersebar di Asia, Afrika, Eropa, Amerika, dan Australia. Di Indonesia ditemukan pertama kali pada tahun 1884. Penyakit anthrax ditimbulkan oleh bakteri yang menyerang hewan. Faktor yang memudahkan timbulnya anthrax antara lain : musim sangat panas, kemarau panjang, kekurangan makanan, dan keletihan. Penularan anthrax dari hewan kepada manusia umumnya terjadi secara kontak dengan hewan atau hasil hewan. Penularan anthrax melalui kontak pada kulit yang terluka akan menimbulkan anthrax kulit dengan lesi khas. 

2. Leptospirosis
Sumber penularan melalui urine (sapi, babi, anjing, dan tikus) yang terkena penyakit ini. Jaringan dan cairan tubuh hewan tertular dapat menjadi sumber penularan bagi manusia. Tikus menjadi sumber penular potensial penyakit ini. Penularan pada manusia terjadi pada kontak langsung atau tidak langsung. Pada lingkungan yang basah dan becek, kemampuan hidup bibit penyakit ini amat baik. Kulit yang lecet atau sela-sela kuku merupakan tempat yang ideal untuk masuknya bakteri leptospira. Penularan juga dapat terjadi pada manusia apabila meminum susu hewan langsung setelah pemerahan, tanpa proses pemanasan terlebih dahulu.

3. Bartonellosis
Penyakit bartonellosis semula terjadi pada tahun 1980-an dikenal berkaitan dengan cakaran kucing. Penyakit ini tergolong ringan dan dapat sembuh spontan. penularan kepada manusia terjadi melalui kucing berpenyakit ini yang melakukan cakaran, gigitan, atau jilatan pada bagian kulit yang terluka.

4. Ringworm
Ringworm adalah penyakit kulit pada lapisan keratin kulit, rambut, kuku, dan sayap yang disebabkan oleh golongan jamur Ringworm ditemukan pada hampir seluruh penjuru dunia.Pada anjing dan kucing, penyakit ini timbul berupa lesi pada kulit cukup spesifik, yakni berbentuk bulat oval dengan pinggir merah yang meluas secara cepat, dan berdiameter 1-4 cm. Ada juga kulit yang kemudian terangkat dan menimbulkan keropeng. Di bawah keropeng terjadi infeksi bakteri. Pada kuda, lesi umumnya kering, menonjol (terangkat), bersisik, terutama terdapat pada daerah pelana, tali pelana, dan quarter belakang. 

5. Ebola
Sampai saat ini, penyakit ebola sangat ditakuti karena bersifat sangat fatal dan belum ditemukan vaksin. Ebola memakan cukup banyak korban sewaktu wabah di Zaire dan sudah tahun 1976. Dari 550 kasus ebola di dua negara itu, 430 orang meninggal dunia. Virus penyebab penyakit ini dapat diisolasi dari spesiesmen asal di dekat sungai Ebola, bagian barat laut Zaire, sehingga penyakit ini dinamai virus Ebola.

6. Flu Burung (Avian influenza)
Sumber penularan flu burung adalah unggas (ayam, burung dan itik). flu burung pada manusia, gejala pertamanya ditemukan kenaikan suhu tubuh, keluarnya eksudut hidung yang bersifat lender bening, batuk, sakit tenggorokan, dan sesak napas, hingga kematian. Penularan dari manusia ke manusia tidak ditemukan.

7. Rabies
Rabies sudah dikenal sejak zaman dahulu. Manusia tertular rabies paling sering dengan penularan dari anjing. Virus rabies berkembang biak dalam kelenjar ludah hewan terserang. Kucing dan kera dapat tertular rabies dari anjing. Tidak semua orang yang digigit anjing atau hewan penderita rabies akan menimbulkan penyakit rabies, penyakit rabies timbul bergantung padap parahnya gigitan hewan dan lokasi gigitan. Virus akan merambat dari tempat gigitan lewat syaraf ke sumsum tulang belakang. kemudian ke otak. Karena jangka waktu virus mencapai otak relatif lama, maka ada kesempatan pasien yang digigit anjing penderita rabies untuk diberikan serum anti rabies (SAR) dan vaksinasi rabies secara simultan.

8. Scabies
Scabies adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh tungau yang mudah menular dari hewan kepada manusia. Penyakit ini berkaitan erat dengan tingkat kebersiha hewan. Pada anjing scabies dapat menjadi parah sehingga tampak dari luar sangat buruk. Kulit pada hewan yang tertular mengalami kegatalan cukup parah ditunjukan dengan gejala menggaruk-garuk bagian tersebut dengan kaki atau menggosokan tubuhnya pada dinding kandang. Bagian tubuh hewan yang biasa terjangkit scabies adalah telinga, cungur, sekitar mata, dan punggung hidung (pada anjing, kucing, domba, dan kambing).

9. Taeniasis
Taeniasis merupakan penyakit yang disebabkan oleh cacing pita yang berasal dari sapi atau babi, pada manusia tertular lewat makanan berupa daging sapi atau daging babi yang pemasakannya kurang matang dan daging tersebut berisi larva cacing pita hidup. 
 
10. Toxoplasmosis
Toxoplasmosis menyerang berbagai jenis hewan mamalia dan unggas. Dapat pula menular kepada manusia, meskipun jumlah kasus relatif kecil, pada ibu muda yang sedang mengandung, mempunyai resiko mengalami keguguran apabila berhubungan dekat dengan kucing tertular. Umumnya infeksi baru terdeteksi ketika penderita mengalami keguguran dan dilakukan pemeriksaan di laboratorium. Sumber penular utama dari hewan ke manusia ditemukan pada tinja kucing atau daging hewan yang tidak dimask dengan baik dan benar. 

11. Sapi gila (bovina spongiform encephalopathy/madcow)
Adalah penyakit pada sapi yang ditandai dengan gejala syaraf dan selalu berakhir dengan kematian. Penyakit ini ditemukan di Inggris yang mengekspor sapi hidup ke beberapa negara. Pada penyakit ini ditemukan gambaran lubang-lubang pada jaringan otak mirip spons atau busa. Sumber penularan pada manusia yang potensial adalah jaringan sapi yang mengandung prion, terutama otak sumsum tulang belakang. Pada manusia pada 10 kasus di Inggris dismpulkan gejala klinik diantaranya kekhawatiran, depresi, dan perubahan tempramen, fungsi pengenalan menurun (lupa).
Share on Google Plus

About Unknown

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.

0 comments:

Post a Comment