Ayam ketawa atau dikenal juga ayam gaga makin dicari penggemar,
harganya makin meroket dan mengejutkan. Satu ekor ayam ketawa dengan
suara kokok ‘ketawa’ standar di Yogyakarta dibandrol Rp 3,5 juta. Jika
sering ikut kontes, ketawanya makin bagus, seekor ayam ketawa mencapai
Rp 25 juta.
Pemantauan “PRLM” di Pasar Satwa dan Tanaman Hias Yogyakarta (PASTY)
di Jalan Bantul KM 1, Dongkelan, Rabu (29/9), ayam ketawa tersebut hanya
bisa dijumpai di lapak pedagang satwa tertentu saja. Tidak semua
pedagang pasar menyediakan unggas yang berasal dari kawasan Sidrap
(Sidenreng Rappang) Sulsel tersebut. “Harganya mahal, tidak semua
pedagang menjual ayam ketawa,” ujar seorang pedagang.
Seorang pedagang menunjukkan ayam jago warna kombinasi putih, hitam,
sambil menyilakan untuk menungu kokok. Ketika sang ayam ‘ketawa’,
bunyinya unik, nadanya sangat mirip suara orang. “Jagonya dipatok
dengan harga Rp 3,5 juta,” kata Soleh, seorang pedagang.
Menurut dia, harga ayam ketawa bakalan yang belum berkokok rata-rata
di atas Rp 1 juta. Kalau itik ayam usia 3 minggu harganya Rp 750 – Rp
800 ribu. “Pemilik ayam ketawa biasanya menahan untuk menjual itik ayam
karena merawatnya mudah, makanannya tidak khusus. Itik ayam biasanya
dibiarkan jadi bakalan, harganya pasti di atas Rp 1 juta. Apalagi
bakalan perempuan yang bagus, lebih mahal lagi,” ujar Soleh dengan nada
promotif. Konsekuensi harga mahal, pembeli kebanyakan hanya kalangan
penggemar.
Di berbagai laman ditulis ayam ini telah memikat banyak orang, tidak
hanya di daerah asalnya, Sidrap. Bahkan, penggemar telah membentuk wadah
seperti Persatuan Pemerhati dan Pelestari Ayam Gaga Indonesia atau
P3AGI, Asosiasi Pencinta Ayam Gaga Indonesia (ASPAGIN), dan Pencinta
Ayam Gaga Indonesia (PAGI).
Peternak di Sidrap sampai penggemar di berbagai daerah
mengekspresikan rasa kagumnya dengan ungkapan
“Kokok Ayam Sidrap”,
ketika berkokok ujung suara kokoknya layaknya orang tertawa. Peternak
di Sidrap lebih masyhur menyebut piaraannya dengan ‘Ayam Gaga’. Karena
ada suara mirip tawa, muncul istilah Ayam Ketawa. Semakin bagus tawanya,
dan sering ikut kontes, maka harga seekor ayam bisa mencapai Rp 25
juta.
Dalam AGROBIS edisi 655 disebutkan, masyarakat Bugis memiliki
kepercayaan ada makna di balik nama dan warna ayam. Warna Bakka (putih
mengkilap dihiasi hitam, oranye, merah dan kaki hitam/putih, dimaknai
mengembangkan harta dari pemiliknya); Ceppaga Bolong (hitam dihiasi
putih, bintik putih badan sampai pangkal leher, kaki hitam, mendatangkan
harta); warna Koro (menunjukan tempat, merujuk ada harta atau sesuatu
yang istimewa); warna Lappung (menampung harta); warna Ijo Buota (
harta lebih awet/lama).
0 comments:
Post a Comment